Depkes Kembangkan Model Registrasi Kematian

Senin, 10 Januari 2011

Departemen Kesehatan mengembangkan model registrasi kematian di delapan provinsi yakni Jawa Tengah, DKI Jakarta. Lampung. Kalimantan Barat, Gorontalo, Papua. Bali, dan Nusa Tenggara Timur.Registrasi Kematian yang merupakan program 100 hari Departemen Kesehatan bekerjasama dengan Departemen Dalam Negeri itu. untuk memantapkan akurasi pengukuran angka kematian Ibu. angka kematian bayi serta umur harapan hidup yang merupakan indikator program-program Millenium Development Coals (MDGs) yang disertai dengan verifikasi sebab kematiannya.

Model Registrasi Kemauan yang dibuat oleh Badan Lltbangkes Depkes melalui para penelitinya telah berhasil membuat model Registrasi Kematian yakni simulasi pengembangan model statistik vital yang dilengkapi  dengan pencatatan penyebab kematian di fasilitas pelayanan kesehatan. "Propinsi Jawa Tengah menjadi salah satu pionir program tersebut dengan keberhasilan uji coba di Kabupaten Pekalongan dan Kota Solo. UJI coba ini bersama 7 provinsi lainnya, yang dalam waktu dekat akan diterapkan di seluruh Indonesia," kata Menteri Kesehatan. Endang Rahayu Se-dyaningsih. pekan lalu.
Selama ini. cara mendapatkan angka kematian adalah dengan melakukan survei langsung, yang menurut pengalaman sekitar 40 persen under reporting atau tidak dilaporkan dibandingkan dengan data sebenarnya.Untuk mendapatkan angka kematian yang akurat dan penyebab kematian yang tepat, diputuskan untuk beralih dari survei langsung ke model statistik vital lengkap dengan pencatatan penyebab kematian, baik kematian ibu. kematian bayi, maupun kematian umum lainnya..
Pengalaman di Kabupaten Pekalongan dan Kota Solo menunjukkan kegiatan ini dapat dilakukan dan bisa di-ekstrapolasi-kan menjadi life table lengkap dengan penyebab kematian untuk semua kelompok umur bahkan sampai menghitung umur harapan hidup masyarakat setempat. Analisis penyebab kematian untuk tiap golongan umur dapat dimanfaatkan untuk penajaman program Intervensi di kabupaten/kota setempat, sehingga diyakini efektifitas dan efisiensi program kesehatan bisa semakin baik.
Menkes mengharapkan dukungan Departemen Dalam Negeri dengan program Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) yang dijalankan sehari-hari oleh Pemerintah Daerah provinsi maupun kabupaten/kota, bersama profesi terkait, termasuk para peneliti kesehatan.

0 komentar: